Mendengar berita di televisi tentang tawuran siswa SMP dan SMU di Ibukota membuat hati sedih melihat generasi penerus bangsa ini. Mau jadi apa mereka nanti?? Apa ini jamannya era demokrasi dan reformasi yang kita minta??
Pendidikan moral dan tenggang rasa serta kerukunan antar sesama sudah pupus masa kejayaannya. Kita tidak bisa menyalahkan pihak tertentu akan akibat ini. Semua elemen harus bertanggung jawab mengembalikan kestabilan bangsa ini.
Pendidikan moral sangatlah diperlukan, sebagai stabilisator sikap manusia sehingga sesuai dengan harkat dan martabatnya. Kecerdasan emosional dapat pula dibangun dengan pendekatan pendidikan moral dan keagamaan. Namun apa yang terjadi???? Pendidikan tersebut sudah terkikis eksistensinya.
Dahulu Pendidikan Moral Pancasila (PMP) merupakan sebuah bidang studi wajib disetiap jenjang pendidikan. Dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan bangku perkuliahan bidang studi ini senantiasa di ajarkan. Saat ini pendidikan itu tidak lagi dipelajari, namanya pun berganti dari Pendidikan Moral Pancasila menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kemudian dirobah lagi menjadi Pendidikan Kewarganegaraan. Dari perobahan tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa pendidikan moral sudah tidak wajib lagi di ajarkan. Pendidikan Pancasila seolah - olah ingin dihapus dengan sengaja melupakannya. Akibat dari perubahan ini, banyak ditemukan siswa - siswi yang bahkan tidak hafal 5 butir dari pancasila tersebut, merupakan sebuah pemandangan yang menyedihkan dari sebuah bangsa yang melandaskan Pancasila sebagai Dasar Negaranya.
Pendidikan saat ini kelihatannya lebih mengedepankan kecerdasan akademis dibandingkan kecerdasan moral, sedangkan patokan mengukur keberhasilan pembelajaran siswa malah hanya sebatas Ujian Nasional yang berlangsung 3 hari saja. Siapa yang mesti bertanggung jawab dengan maraknya tingkat kekerasan usia pelajar, kenakalan remaja, pergaulan bebas, tawuran antar siswa, demonstrasi dengan beragam pengrusakan dan masih banyak lagi.
Tetapi, sebagai bangsa yang maju kita tidak boleh pesimis terhadap perubahan. Sebaliknya marilah kita optimis untuk melakukan perubahan - perubahan baru yang lebih baik. Kita berharap, semoga generasi penerus bangsa ini mampu bersaing ditengah - tengah kerasnya era globalisasi. Dengan semangat yang tinggi kita dorong generasi muda agar lebih berprestasi, cerdas, terampil dan bermoral, serta menjunjung tinggi nilai - nilai Pancasila.
Selamat Hari Kesaktian Pancasila, semoga Pancasila tetap ABADI.
Amin ya robbal alamin......
Semboyan Ki Hajar Dewantara :
Ing Ngarso Sung Tulodo..
Ing Madyo Mangun Karso..
Tut Wuri Handayani..
Diposting Oleh : Ismadi Putra
Anda sedang membaca artikel tentang Dampak Buruk Dihapusnya Pelajaran PMP. Anda diperbolehkan mengcopy paste isi blog ini, namun jangan lupa untuk mencantumkan link ini sebagai sumbernya. Beritahukan kepada saya jika ada Link yang rusak atau tidak berfungsi.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung di Blog ini.
Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan tidak mengandung spam.
Beritahukan kepada saya, jika terdapat LINK yang rusak dan TIDAK BERFUNGSI.